Catatan Sejarah

Belajar Sejarah

Catatan Sejarah Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi Republik Indonesia yang digunakan oleh lebih dari 270 juta penduduk. Sebagai bahasa pemersatu, Bahasa Indonesia memiliki sejarah panjang yang penuh dinamika, mulai dari akar sejarahnya di Melayu Kuno hingga diresmikan sebagai bahasa persatuan pada Sumpah Pemuda 1928. Artikel ini mengulas perjalanan Bahasa Indonesia, yang tak hanya sebagai alat komunikasi, tetapi juga simbol identitas nasional.


1. Akar Bahasa Indonesia: Bahasa Melayu Kuno

Bahasa Indonesia berakar dari Bahasa Melayu, salah satu bahasa Austronesia yang digunakan di kawasan Asia Tenggara sejak abad ke-7. Bukti tertulis tertua penggunaan Bahasa Melayu Kuno ditemukan dalam prasasti Kedukan Bukit (683 M) di Palembang.

Pada masa itu, Bahasa Melayu berfungsi sebagai bahasa perdagangan dan diplomasi di Nusantara. Sifatnya yang sederhana, fleksibel, dan mudah dipelajari menjadikan Bahasa Melayu sebagai lingua franca di wilayah yang luas.


2. Bahasa Melayu pada Masa Kerajaan Nusantara

Bahasa Melayu terus berkembang selama masa kerajaan-kerajaan besar seperti Sriwijaya dan Majapahit. Pada masa kejayaan Sriwijaya, Bahasa Melayu digunakan untuk menyebarkan agama Buddha di Asia Tenggara.

Di era Kesultanan Malaka (abad ke-15), Bahasa Melayu juga digunakan untuk menyebarkan Islam. Huruf Jawi, yaitu bentuk tulisan Arab yang dimodifikasi, menjadi media utama penulisan Bahasa Melayu pada masa ini. Banyak kitab agama dan sastra Melayu yang ditulis menggunakan huruf Jawi.


3. Pengaruh Kolonialisme terhadap Bahasa Melayu

Kedatangan penjajah Eropa membawa pengaruh besar terhadap perkembangan Bahasa Melayu. Selama penjajahan Belanda, Bahasa Melayu digunakan sebagai bahasa komunikasi antara pejabat kolonial dan masyarakat lokal.

Pada abad ke-19, pemerintah kolonial Belanda mulai mencetak buku-buku dalam Bahasa Melayu, termasuk karya sastra dan terjemahan Alkitab. Namun, Bahasa Melayu tetap berada di bawah bayang-bayang Bahasa Belanda, yang menjadi bahasa resmi pemerintahan dan pendidikan.


4. Sumpah Pemuda: Titik Balik Bahasa Indonesia

Pada 28 Oktober 1928, Kongres Pemuda II menghasilkan Sumpah Pemuda, yang salah satu isinya menyatakan:
“Kami Putra dan Putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia.”

Deklarasi ini menandai pengakuan resmi terhadap Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. Pemilihan Bahasa Melayu sebagai dasar Bahasa Indonesia didasarkan pada kesederhanaannya dan penggunaannya yang sudah meluas di seluruh Nusantara.


5. Peresmian Bahasa Indonesia pada 1945

Setelah proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, Bahasa Indonesia diresmikan sebagai bahasa negara melalui Pasal 36 UUD 1945. Peran Bahasa Indonesia menjadi semakin penting dalam membangun persatuan bangsa yang terdiri dari berbagai suku dan bahasa daerah.


6. Perkembangan Bahasa Indonesia di Era Modern

Bahasa Indonesia terus berkembang seiring dengan kemajuan teknologi, pendidikan, dan budaya. Pemerintah melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa berperan dalam memperkaya kosakata Bahasa Indonesia, termasuk melalui penyerapan kata dari bahasa asing.

Beberapa perubahan penting dalam perkembangan Bahasa Indonesia di era modern:

  • Ejaan yang Disempurnakan (EYD) diperkenalkan pada tahun 1972.
  • Pengayaan kosakata melalui kata serapan dari bahasa Inggris, Arab, dan lainnya.
  • Peran Bahasa Indonesia di dunia internasional sebagai salah satu bahasa ASEAN.

Kesimpulan

Bahasa Indonesia tidak hanya menjadi alat komunikasi, tetapi juga simbol persatuan dan identitas nasional. Dari akar sejarahnya di Melayu Kuno hingga menjadi bahasa resmi negara, Bahasa Indonesia terus bertransformasi, mencerminkan dinamika budaya dan masyarakat Indonesia.

Sebagai generasi penerus, penting bagi kita untuk menjaga dan mengembangkan Bahasa Indonesia agar tetap relevan dan menjadi kebanggaan bangsa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *