Mahavira adalah salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah dunia, terutama dalam perkembangan agama Jainisme. Dikenal sebagai pendiri utama ajaran Jainisme dalam bentuk yang kita kenal sekarang, Mahavira memainkan peran yang sangat besar dalam mengajarkan prinsip-prinsip ketidakberdayaan, kedamaian, dan penghormatan terhadap kehidupan. Artikel ini akan membahas kehidupan Mahavira, ajarannya, serta dampaknya terhadap sejarah dunia dan peradaban.
1. Kehidupan Awal Mahavira
Mahavira lahir dengan nama Vardhamana pada sekitar tahun 599 SM di sebuah kerajaan kecil bernama Vaishali, yang terletak di wilayah yang kini dikenal sebagai bagian dari negara India. Ia berasal dari keluarga bangsawan Kshatriya. Ayahnya adalah Raja Siddhartha, dan ibunya adalah Trishala, seorang wanita bangsawan. Mahavira hidup dalam kemewahan dan kenyamanan pada awalnya. Namun, pada usia 30 tahun, setelah merenung tentang kehidupan dan penderitaan dunia, Mahavira memutuskan untuk meninggalkan rumahnya, keluarganya, dan hidup dalam pengembaraan untuk mencari pencerahan spiritual.
2. Perjalanan Spiritual Mahavira
Mahavira meninggalkan kehidupan duniawi dan memulai perjalanan spiritualnya dengan cara yang sangat ketat. Ia mengamalkan austeritas ekstrem dalam upayanya untuk mencapai pencerahan dan pengendalian diri. Mahavira menghabiskan 12 tahun untuk menjalani kehidupan seorang pertapa yang keras, berpuasa, dan melakukan meditasi tanpa henti. Dalam periode ini, ia mengalami banyak ujian fisik dan mental, tetapi keyakinannya tetap teguh.
Setelah bertahun-tahun berpuasa dan bermeditasi, Mahavira mencapai pencerahan pada usia 42 tahun, dan ia menjadi seorang Kevalin—seseorang yang telah mencapai kebijaksanaan sempurna dan pembebasan dari siklus kelahiran dan kematian. Dari saat itulah ia mulai mengajarkan ajaran yang dikenal sebagai Jainisme, yang berfokus pada prinsip-prinsip ahimsa (tanpa kekerasan), satya (kejujuran), dan asteya (tidak mencuri).
3. Ajaran Mahavira dan Jainisme
Ajaran Mahavira didasarkan pada prinsip-prinsip moral dan etika yang sangat kuat, yang bertujuan untuk memandu umat manusia menuju kehidupan yang lebih baik dan bebas dari penderitaan. Beberapa ajaran utama Mahavira meliputi:
a. Ahimsa (Non-Kekerasan)
Salah satu ajaran terpenting yang diajarkan oleh Mahavira adalah ahimsa, yang berarti tidak melakukan kekerasan terhadap makhluk hidup dalam bentuk apa pun. Mahavira menekankan bahwa setiap bentuk kehidupan, baik itu manusia, hewan, atau makhluk yang lebih kecil, memiliki hak untuk hidup. Oleh karena itu, ajarannya mendorong umat Jain untuk menghindari tindakan yang dapat menyebabkan penderitaan pada makhluk hidup.
Ahimsa tidak hanya berlaku dalam tindakan fisik, tetapi juga dalam perkataan dan pikiran. Ajaran ini sangat memengaruhi kehidupan sehari-hari umat Jain, yang sering kali menjadi vegetarian untuk menghindari penyebab kekerasan terhadap hewan.
b. Satya (Kejujuran)
Satya atau kejujuran adalah prinsip lain yang sangat penting dalam ajaran Mahavira. Kejujuran tidak hanya dalam perkataan tetapi juga dalam perbuatan dan pikiran. Mahavira mengajarkan bahwa untuk mencapai kebebasan spiritual, seseorang harus selalu berpegang pada kebenaran dan menghindari kebohongan, penipuan, atau manipulasi dalam bentuk apa pun.
c. Asteya (Tidak Mencuri)
Prinsip asteya atau tidak mencuri mengajarkan bahwa seseorang tidak boleh mengambil apa yang bukan miliknya. Selain itu, ajaran ini juga meliputi penghindaran terhadap tindakan mengambil keuntungan dari orang lain atau mencuri hak orang lain dalam bentuk apapun.
d. Aparigraha (Tidak Melampaui Keinginan Duniawi)
Aparigraha, atau penghindaran terhadap keserakahan dan keterikatan pada harta benda, adalah ajaran penting lainnya dari Mahavira. Ia mengajarkan bahwa untuk mencapai pembebasan sejati, seseorang harus melepaskan diri dari keterikatan duniawi dan tidak membiarkan harta benda mengendalikan hidupnya.
e. Samyak Darshan, Samyak Jnan, Samyak Charitra
Ajaran Mahavira juga meliputi tiga aspek utama yang dikenal sebagai Tiga Permata Jainisme, yaitu:
- Samyak Darshan (Pandangan yang Benar),
- Samyak Jnan (Pengetahuan yang Benar), dan
- Samyak Charitra (Perilaku yang Benar). Ketiga aspek ini berfokus pada pencapaian spiritual yang sejati melalui pemahaman yang benar, pengetahuan yang benar, dan perilaku yang benar.
4. Peran Mahavira dalam Sejarah Dunia
Mahavira memainkan peran besar dalam sejarah agama dan spiritualitas dunia. Dengan mengajarkan prinsip ahimsa, ia berkontribusi pada berkembangnya tradisi kedamaian dan non-kekerasan yang menjadi pilar dalam berbagai tradisi spiritual, termasuk Buddhisme dan Hindu. Meski Jainisme tetap menjadi agama yang lebih kecil dibandingkan dengan agama-agama besar lainnya, pengaruh ajaran Mahavira sangat terasa, terutama di India dan komunitas-komunitas Jain yang tersebar di seluruh dunia.
Mahavira juga dianggap sebagai tokoh pembaharu dalam masyarakat India pada zamannya. Ajarannya berusaha mengurangi pengaruh ritualisme yang berlebihan dan menekankan pentingnya pencapaian pencerahan melalui usaha pribadi dan disiplin spiritual. Ini menjadikannya sangat relevan dalam konteks dunia modern yang juga mencari jalan menuju kedamaian, harmoni, dan kesejahteraan bersama.
5. Warisan Mahavira dalam Kehidupan Kontemporer
Warisan Mahavira terus hidup dalam praktik kehidupan sehari-hari umat Jain, yang dikenal karena kepedulian mereka terhadap lingkungan, hewan, dan orang lain. Banyak umat Jain yang menghindari segala bentuk kekerasan, memelihara pola makan vegetarian, dan bahkan menjaga lingkungan mereka agar tetap bersih dari segala jenis polusi dan kerusakan.
Selain itu, Mahavira juga memberikan pengaruh yang mendalam pada gerakan-gerakan yang mengusung non-kekerasan, seperti yang dilakukan oleh Mahatma Gandhi. Gandhi mengadopsi banyak prinsip ajaran Jainisme, terutama ahimsa, yang menjadi dasar bagi perjuangannya dalam mengusir penjajahan Inggris di India dengan cara damai.
6. Kesimpulan
Mahavira adalah salah satu tokoh besar dalam sejarah dunia yang tidak hanya mendirikan agama Jainisme, tetapi juga menyebarkan ajaran yang mengedepankan perdamaian, ketidakberdayaan, dan penghormatan terhadap kehidupan. Prinsip-prinsip yang diajarkan oleh Mahavira terus hidup dan memengaruhi berbagai tradisi spiritual di dunia. Kehidupan dan ajarannya menunjukkan bahwa keberanian untuk hidup dengan prinsip moral yang kuat dan penuh kasih sayang terhadap semua makhluk hidup dapat membawa perubahan positif yang besar bagi dunia.
Leave a Reply